Postingan

Luka

Setiap individu adalah jiwa yang membawa luka masa lalu masing-masing. Sedalam apa luka itu hanya Sang Pemilik Hatinya lah yang mengetahui secara pasti. Itulah sebab tak ada satu pun kau temui manusia tanpa cacat perilaku, sebab yang sempurna akhlak dan perilakunya hanya Rasulullah saw, yang dibersihkan hatinya oleh Allah swt.  Manusia biasa, makhluk yang menyimpan luka hingga detik dan tahun perjalanan hiduplah yang membuatnya perlahan menutup terobati. Jika kau mengharap kesempurnaan dari perlakuan manusia terhadap dirimu, maka telanlah bulat-bulat kepahitannya. Sebab takkan pernah kau temui itu pada manusia mana pun.  Kita adalah pribadi yang membawa luka masing-masing, kiranya satu sama lain mampu memaklumi. Biarlah Sang Pemilik hati yang akan mengobati dengan siraman kasih sayangNya. Tak ada obat dari luka jiwa dan hati selain kembali pada yang menciptakannya. Untukmu, yang belum berdamai dengan luka itu, yang kerap menyiksa dirimu dengan mengingat-ingat darimana luka itu berasal

Suatu Hari Nanti...

Mungkin kelak ada masanya pintu berbunyi lebih keras, langkah kaki terhentak lebih kencang, hingga nada suara kita terangkat lebih tinggi dari biasanya. Ada masanya pula saat kita terduduk diam, kosong, atau penuh pikiran yang bercabang, namun semuanya berlalu tanpa kata-kata sebab rasanya buntu tak ada jalan keluar. Lalu kita putuskan untuk mengambil dua raka’at dan sujud lebih lama.  Ada kalanya pula kita tertawa akan setiap hal sampai yang tak sewajarnya ditertawakan, terpingkal hingga perut sakit, dan suara tawa tak lagi terdengar. Bertingkah seolah sepasang remaja yang jatuh cinta, atau seperti anak kecil yang hanya ingin bermain sepanjang waktu. Yang jelas saat itu definisinya adalah bahagia.  Ada pula waktu dimana kita sibuk berdiskusi, dengan pemikiran-pemikiran besar, men-detail, dan terarah. Bahkan ada saat tertentu dimana debat kusir tak kunjung habis dilakukan hanya karna pakaian kotor yang masih terletak di tempat tidur, atau karena caraku melipat dan menyusun pakaian tida

Tahun Baru, Hati Baru

Sudah berapa lama nih ga nulis lagi? Lama ya, Ya Allah semoga saya bisa melawan rasa malas dan stress sehingga bisa lebih produktif. Tahun yang baru, semangat baru, aktivitas baru. Ga pernah menyangka apa yang saya lakukan sekarang, ga pernah kita mampu mem-prediksi masa depan. Apa yang akan kita lakukan, bagaimana kelak posisi dan keadaan kita, perasaan kita, dengan siapa kita akan bertemu, dan yang terpenting apakah ini lebih baik dari hari-hari kemarin?  Saya terkagum sendiri, karena kuasa Allah yang dengan mudah membolak-balikkan hati. Kagum betapa cepat Allah mengabulkan doa-doa niat baik hambaNya. Lebih dari apa yang diminta. Saya meminta sesuatu untuk akhirat, lalu Allah beri lebih dari yang diperkirakan. Betapa cepat Allah menyembuhkan rasa sakit di hati, menghilangkan segala kekhawatiran meski terkadang hambaNya ini suka bandel. Betapa mudah Allah lenyapkan segala keraguan, dan mudah bagi Allah menjatuhkan segala kesombongan manusia.  Harapan di tahun ini semoga Allah

Notes tentang bersyukur

Rasanya akhir-akhir ini selalu diingatkan dengan sebuah kata yaitu "syukur", satu dari sekian ilmu kehidupan yang akan terus selalu dipelajari dan diterapkan seumur hidup. Syukur adalah koentji. Kunci dari segala keterbukaan. Terbuka menerima segala nikmat yang telah diberikan, berterima kasih atas yang sudah ada hingga tak lagi berpikir tamak ingin meraih apa yang belum di genggaman.  Bersyukur menjadi sulit jika segala sesuatu yang kita inginkan mudah diraih, mudah didapat. Bersyukur jadi mudah bila kita mendapatkan sesuatu yang sangat diinginkan, apalagi diwaktu yang tepat.  Satu lagi hal yang harus diterapkan, bersyukur dalam keadaan sulit, bersyukur dalam musibah, dan bersyukur dalam keadaan sempit. Orang hebat adalah orang yang beristigfar dikala mendapat nikmat, sebab takut bila nikmat itu melalaikan ia dari Allah. Sementara orang hebat pula bila ia bersyukur dalam musibah, sebab ia tahu sejatinya musibah itu lah ladang pahala, kesempatan emas pengampun

Cerita Akhir Pekan - Tentang Menikah

Bismillah..Topik yang sebegitu hangat di kalangan teman-teman berusia 20an awal, apalagi kalau bukan soalan jodoh dan nikah. Baguslah, lebih baik daripada mengungkapkan keinginan untuk berpacaran, keinginan untuk bertemu jodoh dan menikah menjadi suatu hal yang wajar, alamiah. Sudah fitrahnya manusia untuk hidup berpasang-pasangan dan memiliki kecenderungan satu dan lainnya.  Ceritanya weekend ini saya bertemu teman lama, yang satu belum sebulan menikah, yang satu Alhamdulillah sudah beberapa bulan menikah dan sedang mengandung, semoga Allah limpahkan keberkahan dalam kehidupan mereka. Entah kenapa saya paling senang bertemu dengan teman-teman yang sudah menikah tanpa merasa sedih atau apalah karena dengan bertemu mereka saya mendapat insight baru tentang kehidupan, terutama tentang kehidupan setelah menikah. Bahwa menikah itu tidak sesulit yang dibayangkan tapi juga tidak melulu mulus tanpa problem. Karena teman berbicara ini seusia dan pernah tumbuh dalam lingkungan belajar yang

Memori Desember

Beberapa hari sudah berlalu sejak event "Sedekah Akbar" di kota Pontianak terlaksana. Gedung Olahraga Pangsuma tumpah ruah dengan lautan manusia. Selain tamu istimewa yaitu para anak-anak yatim dan penghafal Qur'an yang dimuliakan Allah swt, banyak kawan-kawan luar biasa mulai dari panitia hingga donatur baik yang hadir mau pun menyaksikan dari live di social media, yang telah berkorban segala yang mampu diberikan, yaitu berupa harta, tenaga, hingga waktu, semuanya tampak semangat dan bahagia pada hari itu. Begitu pun rasa haru saat doa bersama yang menjadi highlight dalam acara tersebut, dimana beribu doa dan harapan dari setiap orang meluncur bersamaan ke langit, pada moment yang diberkahi itu, semoga Allah mengijabah doa setiap orang pada kesempatan itu, aamiin.. Bukan hanya pada acara inti saja, diluar acara pun banyak pemandangan indah, damai, dan menyejukkan dari hamba-hamba Allah disana. Mereka bergerak karena iman, berkontribusi karena mereka percaya pada jan

"Dear Zindagi"

Beberapa minggu lalu saya menonton sebuah film India yang berjudul "Dear Zindagi" artinya "Dear Life" atas rekomendasi influencer yang saya follow di instagram. Rekomendasi untuk siapa? untuk siapa pun yang ingin move on dan berbicara tentang kehidupan dari sisi psikologi tapi ceritanya dikemas asik dan unik sebagaimana film India yang biasanya random saya tonton eh ternyata bagus banget. Anyway film India itu unik ya, jalan ceritanya selalu asik ditonton meski pun harus sabar dikit dengan part joged dan nyanyi mendayu-dayunya (kadang suka di skip).  Jadi singkat cerita film ini bercerita tentang cinamtografer (kalau ga salah) cewek cantik yang sukses memproduksi banyak film, iklan, dan sejenisnya. Sudah punya pacar yang baik dan care tapi ternyata dia cinlok sama rekan sejawatnya dan dilema lah dia hingga putus. Suatu hari dia dan rekan sejawatnya yang saat ini sedang dekat, ditawari untuk memproduksi film di hollywood. Karena suatu dan lain hal, si cewek tid