10 Alasan Menulis di Blog

Terinspirasi dari tulisan bynajmah.com saya kembali mengingat ke belakang, kapan saya mulai punya blog? seingat saya, saya punya blog sejak kelas 1 SMA sekitar tahun 2008 atau 2009, berarti enam sampai 7 tahun lalu blog ini sudah saya buat. Awalnya karena iseng saja, kemudian ada seorang teman yang juga punya blog, dan blog nya super keren saat itu, saya pun ikut-ikutan deh bikin blog. Bedanya isi tulisan-tulisannya alay, merampot (kalau kata orang Melayu), delusional sometimes, bahkan puisi-puisi serta cerita receh yang mohon maaf sudah saya hapus karena sangat tidak layak dibaca khalayak umum. Saat itu juga saya sempat vakum berbulan-bulan sampai beberapa tahun, karena kemunculan facebook dan twitter yang jelas lebih asik dan menyenangkan, jauh lebih banyak interaksi dan teman-teman yang dikenal. 

Saya dulunya antara suka dan tidak dengan kegiatan mengarang di pelajaran Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris. Bagi saya merangkai kata-kata itu sangat susah, seperti memaksa otak untuk mengeluarkan apa yang dia punya, bukan seperti mengingat rumus matematika atau hafalan mapel sejarah. Kadang menulis butuh inspirasi, butuh mood, dan situasi yang mendukung, tapi kalau terus menunggu mood dan menunggu inspirasi, niscaya otak jadi berdebu, tidak bersirkulasi. 

Saya punya diary, sejak sd malah, tapi saya tidak menulisnya setiap hari atau secara continue seperti seharusnya. Sering banget diary yang saya punya berujung kosong dibagian tengah hingga akhir karena kalau menulis, saya terlalu banyak bagian corat-coretnya, sayang diary nya. Bagi saya menulis atau menuangkan pemikiran secara konvensional dengan pulpen dan kertas jauh lebih sulit, apalagi menuliskannya dengan rapih. Mengetik dengan keyboard dan layar di depan mata Alhamdulillah memudahkan segalanya. 

Saya juga hiatus cukup lama alias tidak lagi menyentuh blog saat kuliah, blog ini jadi usang dan berdebu tanpa konten baru. Kemudian tahun lalu, 2015 saya mulai bertekad untuk nge-blog lagi, apa pun yang terjadi. Mau ga ada yang baca pun keep going aja, karena beberapa hal berikut yang memacu saya untuk tetap mempertahankan akun blog ini, bahkan mengganti author dan source emailnya ke email yang lebih aktif, serta merombak semua isi blog dari yang dulu sedikit demi sedikit. 


10 alasan saya menulis di blog:

1. Mengikuti Perkembangan Media

Siapa sih yang ga punya Facebook? Twitter? bahkan dulunya kita semua membuat Friendster. Blogger adalah sebuah platform media sosial yang gampang-gampang sulit menurut saya. Kalau di medsos lain, kita bikin akun, lengkapi profile, tinggal main deh dan banyak teman juga. Selain itu massive user di Indonesia membuat medsos tersebut sangat crowded dan fast moving. Sementara blog, meski orang yang punya blog mungkin tidak sebanyak yang punya Facebook, tapi saya rasa blog adalah media yang cukup diperlukan. Ada saatnya dimana saya harus beristirahat dari media sosial berbasis "life exposing and update every seconds" (bahasa saya) seperti Facebook dan Twitter atau bahkan Snapchat dan Path saat ini. Lah kenapa judulnya mengikuti perkembangan media, kalau ternyata blogging itu tidak terlalu kekinian dibanding sosmed lain? Sebab cara berbagi di media blog itu berbeda dibanding melalui sosial media tadi, sangat klasik tapi berarti. Jadi tidak hanya punya media yang menyediakan platform untuk kegiatan update informasi secara cepat, tapi saya juga perlu media yang mampu me-record lebih lama dimana tulisan kita tidak hilang seiring waktu seperti di timeline sosmed, baiknya juga memaksimalkan kemampuan untuk menciptakan sesuatu (in this case adalah sebuah konten tulisan). Intinya saya mau punya blog juga awalnya untuk ngikut trend dan ada ruang berbagi dengan lingkup luas namun lebih tenang dibanding sosial media masa kini. 

2. Melatih Otak dan Skill

Semua orang bisa menulis, tapi tidak semua orang senang menulis dan tidak semua bisa menulis dengan baik. Saya pribadi adalah tipe manusia yang lebih baik dalam menyampaikan sesuatu melalui tulisan dibanding perkataan. Bagi orang yang tahu saya, sehari-harinya saya memang tidak banyak bicara, and I feel thankful sometimes, but I do feel irritated when someone forced me to talk just like them. Dengan adanya blog saya melatih otak saya untuk menggali lebih banyak ide, kosa kata, dan sudut pandang berbeda dalam menulis, serta membaca lebih banyak referensi sebagai ide-ide segar di tulisan selanjutnya. Blogging secara halus memaksa saya untuk berfikir dan terus berfikir, tentang apa pun yang bisa saya tuangkan ke dalam sebuah tulisan. Selain itu sebenarnya kita bisa belajar hal lain dari blogging, seperti time management dan disiplin, and I guess I need to learn both for the rest of my life.

3. Having My "Me" Time

Pilih mana keluar rumah untuk jalan (kalau lagi di dalam kota loh ya) atau ngeblog di rumah. I choose blogging right now. Blogging menjadi salah satu aktivitas "me time" saya, meski pun saya kebanyakan "me time" percayalah blogging membuat "me time" jadi lebih dari sekedar leyeh-leyehan tiada guna. Saat saya merasa senang banget atau down banget blogging juga menjadi salah satu pelarian otak dan hati yang ingin menumpahkan sedikit isinya #cie. It kinds of tricky, antara menumpahkan emosi dan kreativitas serta menjaga agar apa yang ditulis tetap pada batasan-batasan tertentu dan tidak mengandung kesia-siaan apalagi mudharat bagi diri sendiri dan orang lain. Blogging juga membuat saya belajar untuk mengenal seni tulisan, mengenal diri saya, dan memaknai hidup (really?).

4. I'm talking to myself and public

I do love talking, but not everyone see me talking so excited, and here I am. Selain itu secara atau tidak, saya merasa sering banget bicara dengan diri sendiri, kadang di dalam hati kadang beneran ngomong sendiri :| Blogging itu ibarat media terbuka untuk bicara sendiri sekaligus berinteraksi dengan orang lain. Terkadang entri yang saya buat bukan bertujuan untuk dilihat orang (bukan tujuan utamanya), hanya sekedar keributan di pikiran saja yang mau ditumpahkan. Tapi bagaimana pun juga apa yang saya tulis sebisa mungkin harus yang baik-baik dan sebisa mungkin bermanfaat, karena pasti ada lah satu dua orang yang diam-diam baca apa yang saya tulis ini (#pede nian).

5. Ingin dikenal?

Sebagai manusia kita pasti mau dianggap "eksis". Bukan eksis yang gimana-gimana, tapi part of social life. Media sosial saat ini sangat membantu manusia-manusia untuk eksis, dikenal hingga terkenal. Namun it's not my true goal, karena menjadi dikenal banyak orang karena sesuatu itu besar tanggung jawabnya. At least, melalui blog saya dapat kesempatan untuk lebih dikenal melalui tulisan-tulisan, apakah itu akan berdampak sedikit atau banyak pada hidup orang lain yang secara sengaja atau tidak sengaja membuka tulisan ini. Semoga hal yang diambil adalah yang positif saja ya. Sejujurnya saya sangat mengharapkan ada feedback dari yang membaca, but again mungkin saya harus belajar lebih banyak lagi untuk menjadikan isi blog ini lebih bermanfaat dalam lingkup lebih luas dan biar ada yang komen gitu #apaan :)

6. Sharing Media

Keinginan saya adalah menjadi manusia yang berguna. Dengan cara? Melalui blog saya berusaha untuk berbagi apa pun yang sekiranya bisa jadi manfaat, dan semoga menjadi manfaat yang baik-baik bagi orang lain. Lewat blog saya bisa berbagi apa yang saya alami atau hal yang saya coba dan sekiranya dapat menjadi rekomendasi dan inspirasi bagi orang lain yang belum atau akan mengalami suatu hal atau mencoba suatu benda (sangat ambigu, maafkan). Sebagai contoh, saya me-review softlens merk tertentu, dan saya menyatakan opini saya mengenai bagaimana selama penggunaan, saran atau tips bagi teman-teman yang belum atau mau mencoba pakai softlens tersebut. Sebisa mungkin saya membagikan informasi atau menuangkan pemikiran yang semoga dapat membawa kebaikan selalu.  

7. I call it as, hobby? 

Menguraikan sesuatu dalam tulisan adalah salah satu "kebisaan" saya yang berpotensi untuk berkembang dan menjadi manfaat. Mengisi entri di blog atau blogging tahun ini sudah saya tetapkan sebagai hobi, simply cause I enjoy it. I enjoy expressing my thought through writing, meski pun terkadang harus merelakan mata yang lelah karena sudah keasikan menghadap layar. 

8. Inspired by Other Bloggers

Saya mulai blogging lagi sejak membuka mata kembali dengan membaca tulisan bloggers dalam bidang apa pun yang mereka kuasai. Saya sangat suka dengan blog alodita.com dari mba Andra Alodita yang punya beberapa section seperti personal, lifestyle, hingga beauty. Saya suka gaya menulisnya, sharing type yang sangat simple dan informatif. Kemudian doctorbebek.com punya Fala Adinda selebtwit yang sudah punya buku sendiri, dengan gaya tulisan yang penuh analogi-analogi cerdas yang sangat kekinian, kadang menceritakan hidupnya dan juga current issue. Intinya semua blogger punya style masing-masing yang mencerminkan karakter pribadi penulis. I need to get one :)

9. Dream job and Sincerity? 

Yes, being blogger or write a book is one of my goals. Apalagi blog sekarang lebih banyak peluang untuk dijadikan sebagai profesi. Menjadi penulis atau blogger adalah keinginan saya yang terpendam, bahkan orang terdekat saya saja mungkin tidak tahu dan tidak percaya. Menulis seperti apa yang saya mau? Sesuatu yang bermanfaat bagi orang banyak. Manfaat seperti apa? apa saja yang bisa dihitung sebagai ladang ibadah dan membawa pengaruh baik. Sebab segala yang saya lakukan akan dipertanggungjawabkan, isn't it? Niat saya menulis juga hanya Allah yang tahu, karena segala ide dan kemampuan ini pun Dia yang kasih.
Then sincerity means, disamping menjadikannya sebagai dream job, saya harus mengerti resiko dimana tulisan saya hanya sekedar lewat dan tidak ada yang membaca, sulitnya membuat sebuah tulisan yang berkarakter, terlebih dapat memuaskan hasrat pembaca. Kalau tujuan saya ngeblog hanya untuk meraih banyak pembaca, maka saat ini saya sudah berhenti karena blogging ternyata cukup menguras waktu dan pikiran. Tapi esensi blogging yang sesungguhnya adalah proses dan pembelajaran. Saya sadar bahwa saya butuh belajar terus, banyak membaca (meski pun rasanya makin males baca buku), menambah referensi, pengalaman dan networking, serta berdoa tentunya agar dream job ini bisa terwujud menjadi nyata.

10. Online Journal, Diary, and Time Machine


Ga ada yang abadi di dunia ini, termasuk blog ini. Selama blogger masih ada, selama akun ini masih ada, selama tulisan saya masih bisa terbaca, dia akan menjadi time machine untuk melihat apa yang saya tulis di tahun lalu, Keeping memory, menjadi jariyah dan manfaat. Blog menjadi jurnal online dan diary digital saya, sekaligus mesin waktu yang membawa saya pada tulisan yang mengingatkan akan moment dalam hidup. 



*tulisan dipindah dari blog utama ulyayuthika.blogspot.com

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jangan Cintai Aku Apa Adanya

Tahun Baru, Hati Baru

Memori Desember