Selamat Jalan Ramadhan

Ramadhan, bulan mulia, bulan yang ditunggu-tunggu umat Islam seluruh dunia. Bulan panen pahala, bulan berlomba-lomba dalam beramal, bulan dimana kebaikan terasa ringan dilakukan, bulan dimana rezeki tak henti-henti mengalir, keberkahan saja yang ada di muka bumi ini.

Apa hanya saya atau semua orang sadar bahwa semakin tahun Ramadhan terasa semakin singkat, bahkan bila dirasa-rasa waktu pun semakin bergerak cepat. Sejam rasa sejenak, sehari rasa cepat sekali hilang padahal rasanya baru saja bangun pagi, jarak antara senin hingga jum'at sudah tak terasa jauh lagi, sebulan hanya tinggal lewat, tau-tau sudah pertengahan tahun, hingga akhirnya satu tahun pun usai, mengikat banyak memori yang menjadi pengingat perubahan diri dari tahun sebelumnya.

Kini Ramadhan yang kemarin kita tunggu-tunggu sudah berkemas hendak pergi, "aku senang kalian telah menyambut dan menjamu kedatanganku dengan meriah seperti ini" - ujarnya  bila mungkin ia bisa berbicara. "Namun bagi kalian yang tak begitu peduli dengan kedatanganku, tak apa, aku membawa banyak stok keberkahan dari Allah, untuk seluruh makhlukNya, siapa pun tak luput dari keberkahan dan kebaikan yang kubawa" - lanjutnya lagi, "Ku harap tahun depan kita dapan bertemu, dan kalian kembali menyambutku dengan suka cita, demikian pun aku"

Terima kasih ya Allah, atas tamu mulia ini, bulan mulia ini, yang Engkau hadiahkan untuk kami, untuk kami yang sudah cukup gersang setelah berlumur dosa dibulan-bulan kemarin. Engkau beri kami curahan ampunanMu, semoga tak kami sia-siakan itu, dan Engkau pandang kami dalam keadaan bersih saat ini. Maafkan kami yang tak luput dari kelalaian, masih saja bermain akrab dengan dunia, masih saja mengabaikan karunia yang berlimpah hanya untuk dunia yang tak ada kemuliaannya bagiMu. 

Ramadhan kali ini banyak hal yang berbeda, sangat berbeda. Orang-orang baru, lingkungan baru, semangat baru, semua Allah yang Maha Mengatur segala urusanlah yang membuat skenario ini, tanpa pernah terpikirkan sebelumnya.

Harapan diri ini, tentulah tak ingin ini menjadi pertemuan terakhir dengannya, dengan bulan mulia yang dihadiahkan olehNya. Kami ingin, setiap tahun menyambut Ramadhan dengan keimanan yang semakin baik, dengan ibadah terbaik, demi bertemu denganNya di syurga nanti dalam keadaan terbaik, Aamiin.

Selamat jalan Ramadhan, lanjutkan kembali perjalananmu, hingga sebelas bulan kedepan. Kemudian datanglah kembali, InsyaAllah bila masih kami hidup dan dapat beribadah di bumi Allah ini, kan kami sambut kedatanganmu kelak dengan gembira hati, dengan tekad dan ikhtiar yang lebih baik lagi.. 

Tertanda,

Jiwa yang selalu merindumu..

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jangan Cintai Aku Apa Adanya

Tahun Baru, Hati Baru

Memori Desember