Catatan Bulan September

September ceria..kalo kata lagu, tapi rasanya September seperti masa-masa peralihan, yang sebentar lagi sudah memasuki penghujung tahun. Entah kenapa memasuki September ada saja turning point baru, seperti reminder yang membuat saya kembali menoleh ke belakang. Bukan maksud menyalahkan sang bulan, tapi melekatnya memori bulan ini di setahun kemarin menjadi awal-awal pengantar menuju turning point hidup yang dijalani hingga saat ini. 

Setahun terasa sangat cepat kalau kita ingat dari hari ini, tapi terasa lama bila kita menunggu dan menebak-nebak untuk hidup setahun kedepan, mengira-ngira apa yang akan terjadi. Diri ini di detik ini pun bukanlah diri yang dapat dibayangkan saat setahun yang lalu. 

Setahun dapat mengubah seseorang dengan begitu ekstrimnya. Waktu yang panjang untuk yang ingin mempermak penampilan, dengan ber-diet misalnya. Waktu yang panjang pula untuk menyelesaikan studi yang sedang dijalani. Waktu yang panjang pula untuk mengubah status dari single menjadi menikah, dari yang hamil hingga melahirkan anak. 

Setahun menjadi waktu yang panjang untuk merubah pola pikir dan cara pandang dalam menjalani hidup, termasuklah kriteria hidup ideal versi dirimu sendiri. Waktu yang panjang menjadikan si childish lebih mendewasa, bahkan menjadikan yang dewasa berusaha lebih santai dalam hidupnya. Waktu yang panjang untuk mempertemukan jiwa-jiwa yang semula sempat bertemu di alam ruh, menyapa dan mengisi hari-hari tanpa pernah kita mengerti bagaimana alurnya hingga semua ini ditakdirkan bertemu.

Setahun pun bukan waktu yang singkat untuk tetap bertahan dan fokus, memperbaiki diri, bersabar dan mengikhlaskan. Bertahan dalam kebingungan mencari titik terang, sementara waktu tak pernah punya tugas untuk bertoleransi. Semua berjalan sesuai yang telah ditetapkan. Semua melalui lika-likunya sendiri seperti berada di dalam labirin, dimana kita dituntut untuk terus melangkah ke tujuan akhir yang berupa jalan keluar meski tak melihat titik ujungnya. Tapi ingat selalu kita ini manusia, tak setega itu Tuhan membiarkan kita untuk berjalan dalam labirin dunia tanpa panduan.

"Kembali pada panduanmu, bila tak juga kau mengerti, mohon pertolongan padaKu" Allah berkata dengan sifat Rahman nya.

Semoga Septembermu selalu ceria, terus saja bergerak meski pergerakanmu tak terlihat, semoga saya dan kamu tidak berputus asa, sebab ada yang Maha Melihat dan tak pernah luput terhadap pergerakan kita.






Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jangan Cintai Aku Apa Adanya

Tahun Baru, Hati Baru

Memori Desember